Ice Cream

Senin, 29 April 2019

Olahraga Renang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan astlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873 John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam olimpiade:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional  mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.

SMA atau SMK?

SMA merupakan Sekolah Menengah Atas satuan pendidikan setelah jenjang SMP yang menjadi wadah pengembangan kualitas dan mutu peserta didik yang mengedepankan kemampuan teoritis dalam 3 jurusan yaitu IPA, IPS dan Bahasa. Sedangkan SMK merupakan Sekolah Menengah Kejuruan satuan pendidikan setelah jenjang SMP yang menjadi wadah pengembangan kualitas dan mutu peserta didik yang mengedepankan kemampuan praktik dalam berbagai jurusan.

Sebelum memutuskan untuk memilih SMA atau SMK. Pikirkanlah hal-hal dibawah ini terlebih dahulu :

1. Tujuan setelah kalian lulus nanti.
Jika ingin melanjutkan kuliah, pilihlah SMA. Tapi jika ingin langsung bekerja pilihlah SMK, walaupun SMK juga bisa kuliah. Tapi SMK lebih memfokuskan pada kemampuan kita secara praktik. 

2. Hal yang kalian sukai.
Jika kalian lebih suka pada praktik, pilihlah SMK. Tapi jika lebih menyukai teoritis, pilihlah SMA.

3. Sesuaikan dengan biaya.
Jika keadaan mengharuskan kalian untuk segera mempunyai penghasilan, pilihlah SMK. Karena dengan memilih SMK, kalian bisa bekerja sembari kuliah.

Itulah hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi kalian. Setelah yakin pada salah satu pilihan itu, berdoa lah dan bicara lah kepada orang tua kalian. Tapi jika orang tua tidak menyetujui keputusan kalian, apalagi yang tidak menyetujui itu adalah "ibu" kalian. Terimalah keputusan mereka, pikirkan kembali. Karena sama halnya seperti mendaki, segala hal akan menjadi lebih mantap dan lancar apabila disetujui oleh kedua orang tua.



Cara Izin Ke Orang Tua Untuk Naik Gunung

Mendaki gunung kini semakin banyak diminati oleh anak muda. Kerena dengan mendaki gunung, kita bisa merasakan keindahan alam dan melatih fisik serta mental kita. 

Tapi bagaimana jika tidak diizinkan oleh orang tua? Jangan khawatir, inilah beberapa cara mendapatkan izin dari orang tua untuk mendaki gunung :

1. Berdoa.
Meminta izinlah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kepada orang tua agar segala urusanmu dipermudah olehNya.

2. Ceritakan rencana yang matang kepada orang tua.
Setelah kalian benar-benar sudah mantap ingin mendaki, ceritalah pada orang tua kalian gunung mana yang akan kalian daki, kondisi gunung tersebut, bagaimana cara ke sana, dan lain sebagainya.

3. Yakinkan mereka bahwa kalian akan baik-baik saja.
Berikan gambaran singkat tentang teknis pendakiannya, bila perlu tunjukkan perlengkapan mendaki yang akan kalian bawa.

4. Tunjukkan foto teman-teman kalian saat mendaki.
Bila pemahaman pun bahwa gunung bisa ramah bagi manusia itu tidak cukup, tunjukkan foto teman-teman kalian saat mendaki gunung sebelum-sebelumnya agar orang tua kalian percaya bahwa teman-teman kalian bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 

Meski demikian, izin orang tua ibarat sahur di Bulan Ramadhan. Dengan mendapatkannya, kamu akan semakin mantap, namun jika tidak, bukan tidak mungkin kamu akan kesusahan menjalaninya. Semua itu kembali ke pribadi kita masing-masing, bagaimana naik gunung bukan hanya sekedar senang-senang di puncaknya, melainkan juga tanggung jawab pada diri sendiri dan gunung yang kita pijaki. 

Memberi karena Menerima? atau Menerima karena Memberi?

Dua hal yang sangat mirip, tetapi sangat berbeda pula maknanya. Antara kedua tindakan tersebut sangat sulit untuk dipilih mana yang harus di prioritaskan terlebih dahulu.

Keberadaan manusia tidak hanya sebatas menerima, tapi juga sebagai subjek yang memberi. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Memberi berarti memberi kepada yang menerima, dan menerima berarti menerima dari yang memberi.

Dalam kaitannya dengan itu, ada 2 sikap yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari :

1. Orang yang hanya tau menerima
Orang yang hanya tau menerima tapi tidak tau memberi adalah orang yang menaruh ketergantungan dirinya pada orang lain. Seperti enggan untuk berusaha/bekerja keras, tidak mau bertanggung jawab dan selalu berharap kepada orang lain.

2. Orang yang hanya tau memberi
Orang yang hanya tau memberi tapi tidak tau atau tidak mau menerima adalah orang yang merasa dirinya sudah sangat berkecukupan. Pribadi seperti inilah yang merasa semuanya sudah beres, merasa semuanya harus diatur oleh dirinya, oleh karena itu jarang mengharapkan bantuan dari orang lain.

Hal seperti ini semakin tampak jelas pada masa sekarang ini. Kita sepatutnya dapat berpikir lebih jauh bahwa sesuatu yang kita berikan akan kita terima lagi nantinya.

Karena dengan memberi dapat menjadi simbol kasih kita kepada sesama, simbol kemandirian, wujud syukur kita, tanda kedewasaan. tanda bahwa siap diuji dan dapat memupuk sikap rela berkorban.

Dampak Positif Dari Sikap Bodo Amat

Bodo amat? Mendengar kata bodo amat atau masa bodo, yang terlintas dari pikiran kita pasti mengarah pada hal-hal yang negatif. Sebenarnya bodo amat yang dimaksudkan disini sama sekali tidak mengarah pada hal-hal yang negatif yang justru malah membuat kita jadi memiliki sikap acuh tak acuh.

Tapi yang dimaksudkan disini adalah bersikap bodo amat untuk menghadapi sesuatu hal yang dapat membuat kita down. Seperti bersikap bodoamat pada hujatan-hujatan dari orang yang kita sangat kenal, kenal saja bahkan dari orang yang tidak terlalu mengenali kita. Jadi, inilah dampak positif dari sikap bodo amat :

1. Dapat menjadi cara dalam menghargai diri sendiri.
Dengan sikap tak peduli pada omongan-omongan negatif dari orang lain inilah kita tidak akan terpengaruh. Tidak perlu mendendam pada orang yang selalu berkomentar buruk tentang kita. Justru jadikanlah itu sebagai suatu cara untuk menghargai diri sendiri terhadap hal-hal yang kita lakukan, walaupun hal yang kita lakukan itu merupakan hal yang sangat kecil sekalipun.

2. Lebih fokus pada hal yang penting.
Dengan sikap cuek, pastinya kita bisa lebih paham mana hal-hal yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak. Selalu lakukanlah hal-hal yang bermanfaat daripada sibuk memikirkan omongan negatif dari orang lain. Tapi jangan sampai dengan sikap seperti ini, kita jadi enggan untuk bersosialisasi dengan sesama ya.

3. Dapat tampil dengan percaya diri.
Selama dalam batas wajar, sikap tak peduli dapat membuat kita menjadi lebih percaya diri. Karena sejatinya, tak perlu menjadi orang lain untuk disukai, tetaplah jadi diri kita sendiri walaupun orang-orang di sekitarmu tak mau menerimamu sekalipun.